Sunday 27 June 2021

new inspiration day by day

Hello my online diary, i'm back haha..
Of course with a good mood in the morning, but yesterday it's not good enough for sure.
Just forget it about yesterday. Aku cuma mau cerita apa yang terjadi di hari ini. Tepatnya pagi ini.

When i woke up this morning at 7 a.m. , aku gak sengaja buka tiktok untuk melihat konten yang aku post semalam. At first, aku cuma pengen lihat engage dari konten tersebut. But, there's something caught my attention. Ada sebuah video semacam "entertaining thing" dalam unjuk promosi sebuah film. Aku merasa familiar karena beberapa hari yang lalu aku sempat menonton film ini, dan aku pikir film ini memiliki alur cerita dan plot twist yang bagus. Actually, sedikit sekali film Indonesia yang bisa aku apresiasi. Aku cenderung pemilih sebagai penonton film Indonesia. And then, i saw one actress that i thought she's just an ordinary actress. My first impression, i know she's has a good acting in the movie, but i don't know anything about her at all. If you know the movie, you will know the actress that i mean. 

Aku gak akan bahas tentang filmnya disini. Hal menarik yang akan aku bahas adalah aktris tersebut. Aku melihat kolom komentar di tiktok itu dan banyak yang mengidolakan dia. Hmm, i'm so curious to find any information about her. Namanya adalah Marissa Anita.

I started search her name on Google and Youtube. Wow, very interesting to know her.
Dia adalah seorang jurnalis. Hal pertama yang selalu aku pikirkan tentang seseorang yang berprofesi sebagai jurnalis adalah "She/He is very lucky". Karena aku pun pengen banget jadi seorang jurnalis. Gak berhenti sampai disitu, aku masih terus mencari latar belakangnya. Akhirnya sampai di sebuah titik dimana aku menemukan video di kanal Merry Riana yang melakukan deep talk dengan Marissa Anita. I immediately got up from my bed and sat in the sofa. Also you can watch it too because there's so many things that you can learn from her.



Ok, i'm gonna talk about what i've got from her. There's some points that i knew its relate so much with my life right now. She talked about her depression, not good relationship with her parents, and her uncomfortable with social media. 

Aku tertarik dimana saat beliau secara jelas menceritakan tentang masa lalunya. Hubungan yang kurang baik dengan orang tua dan tidak pernah bisa mengekspresikan hal itu. Namun puncaknya ia merasa gak kuat lagi di tahun 2015. She has decided to tell her dad about the problems with a letter. Ia menjelaskan bahwa pada awalnya, ia gak tau apa yang akan menjadi respon ayahnya. Ia menerima respon yang kurang baik, tetapi ternyata berapa bulan kemudian ayahnya mau meminta maaf. Aku tidak mau menyudutkan peran orang tua disini. Mungkin saat ini aku merasa apa yang mereka lakukan di hidup kita terkadang kurang baik. But i learned, cara untuk memperbaikinya dengan mencoba menerima and then transform it. Jangan sampai kita hanya menerima, tapi kemudian kita berbuat hal yang sama one day ke anak kita. Sehingga menurut Marissa jika hal itu tidak di transform, damage itu akan terasa pada anak cucu kita. Buat aku pribadi, pastinya ini cukup menguatkan aku di masa ini aku merasa kurang baik hubungannya dengan orang tua. At the end, we still know that they're still our parents. We must to do something differently even we know it also it's not easy. 

Another point that i learned from her, it's about how we respond to people. Exactly it's the philosophy from stoicism. We can't control people's behavior and opinion. So, it based from ourselves how we can control our respond for them in the good way. Ya, buat aku hal ini memang masih menjadi pembelajaran. Mungkin aku dan kamu seringkali menginginkan apa yang dilakukan orang lain terhadap kita adalah sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita. Tetapi, kita harus sadar bahwa itu gak mungkin terjadi. Kebahagiaan kita ditentukan oleh diri kita sendiri, bukan berdasarkan hal-hal yang jelas tidak bisa kita kendalikan. Filosofi ini juga mengajarkan bahwa kita tetap berfokus pada situasi yang ada. So, we will have a positive perception of everything and not overthinking about any situation. It's a good turning point for me.

Last but not least, it's about social media. Honestly, i'm tired with social media. The reason is social media always make my productivity low. The dark side from social media is addiction. Tidak ada akhir dari social media seperti Instagram. Dengan terus melakukan scrolling, kita tau kalau itu gak pernah habis bahkan selesai. Kalau seandainya bisa, aku juga ingin menutup social media dan berfokus dengan apa yang harus aku lakukan. Tapi berulang kali berpikir soal itu, social media gak sepenuhnya buruk juga. For me, social media its important buat tau banyak informasi terbaru didalamnya. Kerap kali yang membuat sulit adalah bagaimana cara kita bisa menggunakannya dengan baik. How to be a smart user?
It's okay if sometimes we want to deactivate our social media for a while. If there's something disturbing you on social media, just close it or delete it. Maybe it's sounds simple but we must to try.

Dan terakhir banget hampir lupa, dan post ini pasti panjang.
Marissa juga setuju akan hal yang disebut dengan "Mono-tasking". Sebagai perempuan, biasanya kami selalu melakukan banyak hal dalam waktu yang bersamaan (multi-tasking). But ya of course it's not a good thing. Aku pribadi mau belajar untuk bisa terfokus pada satu hal sampai selesai. Gak hanya dalam pekerjaan atau mengerjakan tugas kuliah, tapi dalam interaksi sehari-hari. Kita sering mengeluh juga, "Kenapa orang gak bisa denger kita bercerita secara seksama?" dalam hal ini kita harus belajar melihat kondisi. Jangan mengajak bicara selagi orang tersebut sedang melakukan sesuatu. Mungkin aja orang itu tipe yang "Mono-tasking".
Tapi haruskah menunggu orang itu sampai selesai di kala kita udah gak sabar bercerita?
Kita bisa cek dulu apakah yang mau kita cerita itu sesuatu yang urgent atau tidak. Kalau urgent, kamu bisa bertanya dan meminta waktunya sedikit untuk mendengarkanmu. Orang itu pun akan menghargai waktu kamu dan mendengarkan apabila memang itu hal yang sangat penting.

Kesimpulan dari post ini, kita gak harus selalu belajar dari seseorang yang kita kenal. Tidak juga harus belajar dari seseorang yang memiliki akademik tinggi ataupun pengaruh yang besar. Tetapi pengalaman adalah pembelajaran terbaik yang bisa buat kita menjadi lebih baik dalam bertindak ke depannya. Jadi, jangan malu buat selalu belajar dari kisah sendiri maupun kisah orang lain. Setiap hari akan selalu ada inspirasi baru yang kamu dapatkan. Just live your life day by day and do your best as if it's your last day.

No comments:

Post a Comment